Berita
SERUAN MORAL PIMPINAN PERGURUAN TINGGI KATOLIK ASOSIASI PERGURUAN TINGGI KATOLIK (APTIK)

(Paus Fransiskus, Istana Negara, 4 September 2024)
Kami para Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Katolik yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) menyampaikan sikap terkait kondisi bangsa hari-hari ini yang memerlukan tindakan perbaikan yang serius dan bertanggungjawab dari seluruh elemen bangsa.
Disorientasi Ekonomi dan Hilangnya Empati
Kami menyadari bahwa saat ini Indonesia berada di tengah arus ketidakpastian sebagai akibat dari gejolak geopolitik dan ekonomi global. Situasi ini berdampak pada ekonomi domestik yang mengakibatkan meningkatnya kelas prekariat atau pekerja rentan dan juga angka pengangguran. Demikian pula dengan kesulitan hidup yang semakin dirasakan masyarakat dengan naiknya harga barang-barang kebutuhan. Dalam situasi ini, elite politik di eksekutif dan legislatif alih-alih menunjukkan sikap empati dan kepemimpinan yang visioner dan berpihak pada rakyat, justru malah mempertontonkan sikap arogan dan ketidakacuhan yang sangat jauh dari sikap empati dan berbelarasa. Korupsi pun dilakukan oleh pejabat publik di dalam kebijakan yang seharusnya menjamin keselamatan rakyat dan memberi akses lebih besar pada kebutuhan rakyat. Ini semua semakin melukai rasa keadilan di masyarakat.
Lebih jauh, kami menilai bahwa program-program pembangunan nasional yang seharusnya menjadi instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat justru menjadi proyek-proyek yang berpihak pada kepentingan oligarki dan elite. Banyak kebijakan yang justru tidak berpihak pada rakyat seperti kenaikan pajak bumi dan bangunan di berbagai daerah, fantastisnya tunjangan anggota DPR, rangkap jabatan menteri dan wakil menteri, masih sulitnya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan serta penegakan hukum yang menjadi alat politik. Kebijakan di bidang pendidikan yang seharusnya menjadi hak fundamental warga negara justru banyak diserahkan dan dibiarkan pada mekanisme pasar yang berakibat pada neoliberalisasi dan komersialisasi pendidikan. Di sisi lain, kebijakan anggaran dalam APBN justru sangat berpihak pada TNI dan Kepolisian yang mendapat porsi APBN terbesar di Kementerian dan Lembaga.
Kemarahan masyarakat hari-hari ini, selain dipicu oleh sikap arogan para pejabat dan tindakan kekerasan pihak Kepolisian yang mengakibatkan korban jiwa, menurut kami juga dilatarbelakangi oleh ketidakadilan, kesenjangan sosial dan beban berat ekonomi yang dirasakan masyarakat. Ketidakadilan sejatinya selalu membawa luka dan kemarahan mendalam bagi masyarakat, yang rupanya meledak ketika batas-batas kemanusiaan telah terlampaui akibat arogansi, sikap nir empati pejabat dan represi aparat penegak hukum.
Rekonstruksi Keadilan Sosial dan Martabat Demokrasi
APTIK menyerukan agar para pemegang kekuasaan di eksekutif, legislatif, aparat penegak hukum/Kepolisian dan TNI selalu menjunjung tinggi moralitas dan mandat konstitusional bangsa.
Berpihak kepada Rakyat: Pemerintah dan DPR harus berpihak pada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. APTIK menuntut pemerintah dan DPR memperbaiki kebijakan-kebijakannya agar berpihak pada kepentingan rakyat demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai Pancasila dan amanat Pembukaan UUD 1945. Kekuasaan eksekutif dan legislatif harus mengabdi pada rakyat dan martabat kemanusiaan, bukan kepada elite partai ataupun oligarki. Kepemimpinan yang otentik, jujur dan berpihak pada rakyat harus ditunjukkan hari-hari ini dan seterusnya untuk memulihkan kepercayaan publik dan mengembalikan tatanan hidup bersama.
Junjung Tinggi Martabat Demokrasi: Demokrasi harus selalu dilindungi dari praktik-praktik kekerasan dan intimidasi. APTIK menuntut agar kebebasan berpendapat, berserikat, dan berekspresi dihormati sebagai pilar utama demokrasi. Setiap upaya pembungkaman suara kritis lewat tindakan otoriter, sensor media dan intimidasi atau kekerasan lainnya adalah penghinaan dan pengkhianatan terhadap demokrasi. Penyelesaian konflik hendaknya selalu dilakukan di dalam koridor demokrasi yang menghormati kedaulatan rakyat.
Hentikan Tindakan Represi: Kepolisian dan TNI harus menghentikan tindakan represi. Aparat Penegak Hukum harus mengutamakan pendekatan yang lebih humanis, memahami kehendak dan situasi batin warga negara yang marah akibat ketidakadilan dan kekerasan yang sudah membawa korban jiwa. Tindakan represi dan adu domba hanya akan semakin memperbesar kemarahan dan penderitaan rakyat yang sudah menanggung beban berat ekonomi dan ketidakadilan struktural yang dirasakan setiap hari.
Membuka Dialog: DPR dan Pemerintah, termasuk Presiden, segera membuka dialog yang transparan dan berdampak dengan elemen-elemen masyarakat yang berdemonstrasi. APTIK mendukung gelombang demonstrasi sebagai bentuk ekspresi dan partisipasi dalam berdemokrasi yang sehat dan bermartabat sejauh tidak menjadi tindakan anarkistis, destruktif dan melawan hukum.
Seruan kepada Masyarakat Sipil
APTIK mengajak seluruh kaum intelektual, mahasiswa, dan masyarakat sipil untuk senantiasa bersatu dan bersuara lantang mengatakan kebenaran yang sejati. Kebenaran sejati harus disuarakan dengan integritas intelektual dan keberanian moral demi keadilan sosial dan kebaikan bersama, serta jauh dari cara-cara kekerasan yang merusak tatanan hidup bermasyarakat. Sebagai warga negara kita semua memiliki tanggung jawab etis dan historis untuk memastikan bahwa negara ini selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Opus Justitiae Pax
Perdamaian adalah buah karya keadilan, demikian kata Paus Fransiskus dalam pidatonya di Istana Negara. Kita hendaknya selalu ingat bahwa kedamaian dan kesejahteraan dicapai ketika kita berkomitmen tidak hanya demi kepentingan dan visi kita sendiri, tapi demi kebaikan bersama, dengan saling merangkul, memperkokoh kesepakatan dan sinergi, menyatukan kekuatan untuk mengalahkan segala bentuk penderitaan moral, ekonomi, dan sosial, serta untuk memajukan perdamaian dan kerukunan.
Semoga Tuhan Melindungi Indonesia
Jakarta 31 Agustus 2025
Perguruan Tinggi Katolik - APTIK
Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M. (Universitas Atma Jaya Yogyakarta/Koordinator Jaringan Pimpinan Perguruan Tinggi APTIK)
Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D. (Universitas Sanata Dharma - Yogyakarta)
Dr. Otto Gusti Ndegong Madung, SVD (Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero)
Ir. Robertus Setiawan Aji Nugroho, S.T, M.CompIT, Ph.D. (Universitas Katolik Soegijapranata - Semarang)
Dr. Victor Imanuel Williamson Nalle, S.H., M.H. (Universitas Katolik Darma Cendika - Surabaya)
Dr. Wilhelmus Yape Kii, S.Pt., M.Phil. (Universitas Katolik Weetebula -Sumba Barat Daya)
Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic. Teol (Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng)
Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D., (Universitas Katolik Parahyangan - Bandung)
Dr. Klemens Mere, S.E., M.Pd., M.M., M.H., M.A.P., BHK. (Universitas Katolik Widya Karya - Malang)
Dr Wihalminus Sombolayuk, SE., M.Si. (Universitas Atma Jaya Makassar)
Dr. Gregorius Hertanto Dwi Wibowo, S.S., M.Th., MSC (Universitas Katolik De La Salle - Manado)
Yulia Wardani, MAN (STIKes Panti Rapih - Yogyakarta)
Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K). (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya - Jakarta)
Sumi Wijaya, S.Si., Ph.D., Apt. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
Dr. Philipus Tule, SVD (Universitas Katolik Widya Mandira - Kupang)
Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M.Hum. (Universitas Katolik Santo Thomas - Medan)
Dr. M.Y. Dedi Haryanto, S.E., M.Si. (Universitas Katolik Musi Charitas - Palembang)
Sr. Veronica Dwiatmi Widyastuti, CB. M.Pd (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus - Jakarta)
Dr. Hadi Santoso, S.E., M.M. (Universitas Widya Dharma Pontianak)
Arief Widya Prasetya, M.Kep., Ners (STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo - Surabaya)
Fransiska Anita E.R.S, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB.,Ph.D. (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris - Makassar)
Henny Y. Pongantung, Ns., MSN., DN.Sc. (STIKes Gunung Maria - Tomohon)
Sr. M. Felicitas FSE (STIKES Santa Elisabeth - Medan)
F.X. Widiantoro, S.Kep., M.S., Ph.D. (Universitas Santo Borromeus - Bandung)
Emirensiana Anu Nono OSF MAN (STIKES St. Elisabeth - Semarang)
Romanus Edy Prabowo, S.Si., M.Sc., Ph.D (STIKOM Yos Sudarso – Purwokerto)
Drs. Kasdin Sihotang, M.Hum (Sekretaris Pengurus - Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik)
Augustinus Widyaputranto, M.Si (Direktur Program - Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik)
kembali
- Perpustakaan Sanata Dharma, Alih Aksara Lontar dan Naskah Kuno
- Pembukaan Pameran Arsip Sanata Dharma "70 Tahun berkarya dalam dunia pendidikan"
- Webinar dengan topik: Literasi Informasi: AI untuk Karya Ilmiah Mahasiswa
- SERUAN MORAL PIMPINAN PERGURUAN TINGGI KATOLIK ASOSIASI PERGURUAN TINGGI KATOLIK (APTIK)
- Infomasi Layanan Perpustakaan USD tanggal 1-4 September 2025
- Perpustakaan USD Studi Banding ke UMY untuk Akselerasi Transformasi Digital
- Perpustakaan Universitas Sanata Dharma meraih Anugerah Kebudayaan DIY 2024
- Info Buku Baru "Komunikasi pemasaran digital : konsep, strategi, kasus, dan penelitian"