Berita

Perpustakaan Sanata Dharma, Alih Aksara Lontar dan Naskah Kuno

        Dari komitmennya mentransliterasi atau alih aksara lontar dan naskah kuno, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma (PUSD) meraih Anugerah Kebudayaan DIY 2024. Kini, perpustakaan tidak hanya tempat membaca buku, tapi ruang menghidupkan peradaban. Fransisca Rahayuningsih naik ke panggung dengan pakaian adat Jawa berwarna cokelat. Dia berjalan menuju ke arah Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Akhir November 2024 lalu, Rahayuningsih menjadi wakil PUSD, dalam menerima Anugerah Kebudayaan DIY 2024 kategori Anugerah Upakarya Budaya. 
        Kategori tersebut menjadi ruang apresiasi bagi individu atau lembaga yang berjasa di berbagai bidang kebudayaan. Kemunculan perpustakaan sebagai penerima penghargaan jarang terjadi. Di kategori yang sama, lebih sering muncul nama atau lembaga yang konsen di bidang seni atau budaya. Anugerah Kebudayaan DIY pada PUSD lantaran sebelumnya, mereka berinovasi pada koleksi naskah kuno. Rahayuningsih sebagai Kepala PUSD, bersama tim lain, mentransliterasi atau mengalih aksarakan lontar ke dalam bentuk aplikasi. Ini cerita yang bukan berasal dari pekerjaan satu atau dua hari, namun perjalanan bertahap sejak awal perpustakaan berdiri pada 1955. Senin (21/1/2025) itu, Rahayuningsih mengajak salah satu tamunya untuk berkeliling ke perpustakaan empat lantai yang dia kelola. Perjalanan berawal dari lantai pertama (basement), yang menyimpan naskah-naskah kuno. Di salah satu sudut, terdapat koleksi khusus Kepala PUSD pertama di tahun 1955, Romo W.J. Van Der Meulen, SJ. 
     Berjalan dari ruang tersebut, ke sisi yang lain, kita akan melewati lemari kaca yang di dalamnya terdapat koleksi lontar, naskah yang berasal dari daun tal. “Kami mendapatkan hibah delapan lontar dan naskah kuno dari Pakar Sastra dan Bahasa Jawa Kuno UGM, P.J. Zoetmulder, SJ. Ada beberapa koleksi yang tidak ada di perpustakaan lain. Ada juga naskah kuno relief Borobudur, yang hanya ada di tiga perpustakaan di Indonesia, salah satunya di sini,” kata Rahayuningsih, Senin (21/1/2024).

 Baca selengkapnya tulisan dari Sirojul Khafid di website Harian Jogja.

#beritajogja #harianjogja #perpussanatadharma #digitalisasilontar #digitalisasina


kembali